Jumat, 30 Oktober 2009

Perkembangan Bahasa Bahasa Najmi Sekarang

                     Perkembangan Bahasa Bahasa Najmi Sekarang

Saat ini perkembangan bahasa bahasa Najmi sangat luar biasa sekali. Bahasa bahasa yang bersingungan dengan Najmi adalah Bahasa Jepang, Bahasa Indonesia, Bahasa Arab (alqur'an) Bahasa Inggris, Bahasa Minang.

Kemampuan Bahasa Jepang
Untuk kemampuan membaca buku anak anak, Najmi sangat lancar sekali, sangat cepat, dan sekarang pun ia paham dan bisa mengartikan bacaannya itu dengan lebih baik. Najmi bisa membaca seluruh hiragana, katakan dan beberapa kanji. Untuk menulis ia pun mampu menulis dalam 3 karakter di atas. Tulisannya pun bagus sekali, lebihh bagus dari saya ibunya.
Dengan kemampuan bahasa Jepang yang ia punyai tipa hari banyak buku dan tulisan tulisan yang dibuatnya. Malah saat ini ia mengajarkan saya untuk menuliskan huruf huruf kanji. "Mami ayo belajar yuk, biar Mami pintar"

"Alhamdulillah Najmi guru yang baik, semoga Mami bisa punya waktu ya sayang. Bukan Mami tipikal orang yang nggak mau belajar tapi waktu Mami sungguh padat sekali. Anak lihatkan Mami nggak pernah buang waktu, sekalipun kita di atas sepeda tapi Mami manfaatkan untuk hal positif. Untuk mengajarkan anak bacaan sholat, latihan pidato atau melancarkan bahasa Indonesia Anak. Kalau di rumah ya banyak lagi kesibukan kesibukan yang Mami lakukan. Mami dari dulu sangat suka belajar, apa saja Mami usahakan menguasainya, sejak SD hingga SMA alhamdulillah hasilnya sangat baik. Kan Mami dah ceritakan kalau mami sempat lompat dari kelas 5 langsung ujian kelas enam, dan mendapatkan nilai terbaik di rayon SD Mami saat itu. Di Jepang Mami sekolahnya hanya dari S3, tidak wajib untuk bisa kanji."

Najmi mengangguk sepertinya ia paham dengan keterangan Maminya.

Ya bukan apa-apa, saya menjelaskan agar Najmi paham, dengan kondisi orangtuanya. Saya nggak ingin Najmi punya penilaian Maminya nggak mau belajar, dan nantinya menjadi alasan baginya untuk bermalas-malasan.
Tidak ingin anak sampai berkata, "Mami aja kanji nggak bisa nulisnya,. nggak belajar ya?"

Malam itu  saya ikuti materi kanji yang diajarkan cara menuliskannya oleh Najmi sebentar, karena sudah waktunya untuk tidur. Alhamdulillah Najmi hadir sebagai guru buat Maminya. Mungkin hal ini juga dialami oleh ibu ibu lain yang mempunyai putera-putei bersekolah di sekolah Jepang.


Bahasa Indonesia Najmi
Ada pada peringkat kedua setelah Bahasa Jepang. Wajar tinggal di Jepang, najmi diserang dari berbagai arah oleh Bahasa Jepang. Berbeda dengan bahasa Indonesia yang ia dapatkan penuh dari Maminya. Kemampuan berbicara dalam Bahasa Indonesia sudah makin baik, dan lues. Ia dapat langsung berinteraksi dengan keluarga, dan teman temannya di Indonesia. Tidak banyak kekakuan saat baru datang ke Indonesia alhamdulillah.

Kemampuan membaca juga sudah lancar, walaupun tidak tiap hari Najmi membaca tulisan berbahasa Indonesia tapi ia bisa hafal dan ingat huruf huruf serta pengucapan dalam Bahasa Indonesia. Saat ini saya mulai membiasakan meninggalkan pesan dalam Bahasa Indonesia atau berkirim surat dalam Bahasa Indonesia pada Najmi.

Kemampuan menulis masih lambat, karena agak jarang menuliskan dalam Bahasa Indonesia. Tapi ia bisa menuliskannya. Terkadang atas kemauannya sendiri berkirim surat pada Ayah (kakeknya) pada Assyifa. Suratnya juga lucu.

Kesalahan yang sering muncul sekarang adalah penggunanan kata tempat, misalnya dalam kalimat "Sepatu yang kita beli tempat di matahari itu..." juga kata kata lainnya, misalnya tempat di sekolah, tempat di pasar. Mestinya tidak usah menggunakan tempat. Saya berusaha memperbaikinya setiap muncul kesalahan itu. Gabungan dua suku kata yang terbalik alhamdulillah sudah hilang. Seperti Mami buku (maksudnya buku Mami), dsbnya.

Dengan Bahasa Indonesia yang dimiliki Najmi ia juga dengan senang hati ikut pergi ke sekolah Nadia (sepupu Najmi) di SD Pariaman. Padahal Nadia sudah kelas VI SD. Saat ditanya dia punya banyak kawan katanya. Bahkan hari selanjutnya Najmi yang mengajak Nadia untuk sekolah di bulan Ramadhan itu. "Kak ayo kita sekolah yuk,. biar pintar"

"He..he... asli Maminya ketawa, karena Najmi yang numpang pergi ke sekolah Nadia, kok sepertinya yang punya sekolah sendiri ya.... kok bisa betah dan malah menasehati kakaknya"

Tapi itu semua adalah modal bahasa, karena ia mampu untuk berada sama dan mengekspresikan dirinya di tengah orang orang yang bukan teman temannya. Jadi terlihat poin positif untuk mengajarkan bahasa kita untuk anak kita. Tentu dampak ini juga berlaku buat kita bila mengunjungi daerah lain. Bila bahasa tak dikuasai maka ada persaan tak nyaman berada di tengah mereka.


Bahasa Arab Alqur'an
Membaca sudah semakin lancar (Alqur'an) menuliskan hurufnya juga indag sekali. Najmi awalnya sendiri yang mulai menulis, tanpa ajakan saya. Saya kaget begitu tahu karyanya. Alhamdulillah banyak manfaat anak punya kemampuan menggambar dan dekat dengan alat tulis. Anak mudah untuk mengembangkan potensi potensi lainnya. Sekarang bila membaca alqur'an ada kecenderungan bagi Najmi untuk meiramakan bacaannya. Semakain bertambahnya pengetahuan tentang syurga dan neraka, ada support bagi dirinya sendiri untuk memulai membacakan hafalan ayat-ayat sebelum tidur tanpa diminta.

Bahasa Inggris
Masih dalam pertumbuhan. Ia mengerti bila saya berbicara ( tentang hal keseharian) dan mampu menjawabnya, meskipun dalam konteks yang masih belum tepat. Tapi intinya ia sampaikan.
Terkadang ia juga menuliskan judul buku atau manga dalam bahasa Inggris. Untuk percakapan ia banyak mengikuti TV siaran berbahasa Inggris atau film anak berbahasa Inggris.

Bahasa Minang
Sesekali ia yang mengajak untuk mulai berbicara dalam Bahasa Minang. Tapi masih bercampur dengan Bahasa Indonesia. Namun kalau saya berbicara hal yang gampang dan hal keseharian, lumayan ia bisa tahu maknanya, dan mampu menjawab meskipun belum tepat.

Najmi berusaha mengingatkan rumusan bahasa Minang yang saya berikan. Misalnya untuk huruf  "a" dalam Bahasa Indonesia di belakang kata di rubah menjadi "o". Suatu ketika saya berucap, Najmi bisa mengerjakannya?"

"Biso Mami"

He..he.. saya ketawa mendengarkannya. Bukan ngeledikin Najmi, tapi mentertawakan diri sendiri, ternyata rumusan yang diberikan harus dilengkapi dengan beberapa pengecualian. Tidak berlaku untuk beberapa kata yang hanya terdiri dari 2 suku kata, misalnya "bisa" tidak menjadi "biso" tapi tetap "bisa". 

Dalam Bahasa Indonesia "kepala" maka bahasa Minangnya akan menjadi "kapalo" vokal pada suku kata pertama dari "e" berubah menjadi a dan vokal pada akhir kata dari a menjadi o. Begitu juga untuk telinga akan menjadi talingo,

***
Totalitasnya alhamdulillah banyak peningkatan. Baik pengucapan, cakupan bahasa, dan juga penulisannya. Tapi tentu saja semuanya masih bertumbuh.

Bagaimana kiat kami menumbuhkembangkan Bahasa Najmi? silahkan temukan di buku Anak-Anak Multibahasa (Sharing para orangtua dalam mengajak anaknya berbicara dalam banyak Bahasa dengan tetap mempertahankan bahasa ibu)

wassalam
Mamianak

Tokyo
091030

6 komentar:

  1. Wah, Najmi semakin hebat saja ya Jum...
    salam dari Padang.....

    BalasHapus
  2. Wah salut sekali dengan Najmi...Kalau anak-anak saya sih belum bisa sebagus itu itu. Bahasa Indonesia pun mereka masih dalam taraf belajar....

    BalasHapus
  3. Tks Hen,.. Nisa juga tentunya lebih hebat, bahasa Padang, hafalannya tentu jauh lebih maju,.. kalau Najmi kesempatan belajarnya masih terbatas, sama maminya,... salam baliak Hen,.. dari Tokyo,..

    BalasHapus
  4. Mba Ning,.. makasih ya dah berkunjung dan menanggapi,.. sama bahasa bahasa Najmi masih tumbuh,.. karena ia pun masih belum sepenuhnya memahami keseluruhan bahasa itu,. tapi prinsip kami, kalau ada kesalahan bahasa bahasa anak atau hal lain sejak dini diusahakan memberitahunya,.. jadi PR ortu nggak numpuk,..

    Yuk tetap semangat Mba, karena bahasa adalah alat kunci untuk menggali potensi anak secara dalam baik potensi dunia dan potensi untuk bekal akhiratnya,.. Semoga kita diberi kekuatan dan semangat terus untuk itu,.. amiin

    BalasHapus
  5. subhanallah, semangat mami dan juga najmi...
    kebetulan anak saya yg nomer 2 sudah terlanjur lancar bahasa inggrisnya, jadi bahasa indonesianya agak terbata2, semoga pekerjaan rumah buat saya bisa terjalani dengan baik :)

    BalasHapus
  6. subhanalloh...hebat sekali mba...

    BalasHapus