Kamis, 30 Juli 2009

Peluncuran Buku dan Workshop "Anak Anak Multibahasa" bersama Penulis ACI. Prof Arief Rachman dan Shahnaz Haq

Start:     Aug 9, '09 12:00a
End:     Aug 9, '09 5:00p

Puji syukur kepada Allah atas semua pertolongan yang diberikan kepada kami di Aku Cinta Indonesia.

Terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, baik materi maupun moril dan tenaga. Sesungguhnya semua kebaikan itu akan dibalas oleh allah SWT, Amiin.

Terimakasih kepada rekan rekan penulis ACI di mancanegara, atas semua persembahan dan karyanya. semoga terus istiqomah untuk tetap berkarya, amiin.

Peluncuran & Workshop Buku
"Anak-Anak Multibahasa”
(Pengalaman Para Ibu Membesarkan Anak dalam Banyak Bahasa
dengan Tetap Memelihara Bahasa Indonesia)
++ Bahasan Terkait dan Tips Praktis Bermultibahasa


Detail Acara:
Tanggal : 9 Agustus 2009
Tempat/ Waktu : Cafe Gramedia Grand Indonesia
Waktu : 12:00 - 17:00 WIB
Pembicara : Santi Dharmaputra, LLM, Dr. Jumiarti Agus,M.Si,
Cahayahati,Msc
Prof. Dr. Arief Rachman MPd
Moderator : Ir. Shahnaz Haque
Media Partne : Delta FM & Koran TEMPO

Susunan Acara

13:00 - 13:05 : Pembukaan/Sambutan
13:05 - 13:10 : Lagu Anak-anak & Angklung oleh Sekolah SMP Diponegoro
13.05-13.10 : Sekilas ACI
13:10 - 13:30 : Presentasi Anak-anak Multibahasa
Oleh: Santi Dharmaputra
Moderator: Ir. Shahnaz Haque
13:30 - 14:00 : Bahasa Parenting yang Baik dan Ancaman Kepunahan Bahasa Daerah disebabkan oleh Penggunaan Bahasa Asing dan Bahasa Indonesia
Oleh: Arief Rachman
Moderator: Shahnaz Haque
14:00 - 14: 30 : Tanya Jawab: Santi Dharmaputra, Jumiarti Agus dan Arief Rachman. Dengan partisipasi kontributor naskah Anak-Anak Mutlibahasa: Ninda Harahap dan Cahayahati
Moderator: Shahnaz Haque



Susunan Acara Workshop
15:00 - 16:30 : Workshop Anak-anak Multibahasa
15.00-15.15 : Multibahasa Berawal dari Bahasa Gado-Gado.
Oleh: Cahayahati
15.15 – 15.35 : Tips Praktis Menerapkan Multibahasa dengan tetap mempertahankan Bahasa Indonesia (dan bahasa daerah).
Oleh: Santi Dharmaputra
15.35- 15-45 : Multibahasa: Kaitannya dengan Usaha Menggali Potesni Anak Sejak Usia Dini. Oleh: Jumiarti Agus.
15.45-16.00 : Himbauan Pakar: Mari Memultibahasakan Anak dengan Tetap Memelihara bahasa Ibu. Oleh: Prof. Dr. Arief Rachman, M.Pd
16.00 – 16.30 Diskusi dan tanya jawab
16.30 – 16.45 : Berberes gedung
16. – 17.00 Foto bersama, silaturrahmi non formil, penutupan


Rincian, Latar Belakang, Sinopsis, Sasaran Pembaca dan Tujuan Buku
RINCIAN
Penulis : Santi Dharmaputra, Jumiarti Agus, Ninda Harahap, Cahayahati, Mieke Nurmalasari, Rita Diana Najib, Yuli Nava, Rose F. Nakamura, dan Hani Iskadarwati
Penerbit : Aku Cinta Indonesia Publishing
Setting/Layout : ACI Publishing (Juni 2009)
Desain Sampul : Relasi Inti
Editor : Santi Dharmaputra, Jumiarti Agus
Cetakan Pertama : Juni 2009
Jumlah Halaman : xxii +222 halaman
Kategori Buku : Non Fiksi/Ilmiah-Parenting
ISBN : 978-979-16415-5-5

“Saya bersyukur (karena) lahirnya buku ini (merupakan) suatu hal yang berharga dari segi linguistik, sosial, kultural maupun eksistensi bangsa”. Prof. DR. H. Arief Rachman, M.Pd., Tokoh Pendidikan, Guru Besar Universitas Negeri Jakarta.


“Melalui buku ini Anda akan mendapatkan inspirasi, bagaimana membesarkan potensi buah hati tanpa harus membuatnya bingung dengan identitasnya”. Ir. Shahnaz Haque-Ramadhan: Ibu 3 putri, penyiar radio dan tv.


LATAR BELAKANG PENERBITAN BUKU
Penguasaan banyak bahasa (multibahasa) sebenarnya sangat lumrah bagi bangsa Indonesia karena kondisi negeri kita yang terdiri dari beragam suku bangsa, budaya dan bahasa.. Banyak masyarakat kita yang menguasai Bahasa Indonesia dan beberapa bahasa daerah sekaligus, namun belum banyak yang menyadari hal tersebut . Akibatnya, kala dihadapkan dengan bahasa asing, masyarakat kita seperti 'lupa' dengan potensi multibahasanya sendiri dan ada kecenderungan untuk bermultibahasa dengan mengesampingkan bahasa Indonesia (dan bahasa daerah).

A. Pengamatan di Luar Negeri
Berdasarkan obervasi kami, para orangtua di luar negeri mempunyai tendensi untuk mengedepankan penguasaan berbahasa asing pada anak, sehingga semakin banyak anak Indonesia yang mengalami penurunan kemampuan berbahasa Indonesia. Sebagian bahkan sering mencampur-adukkan beberapa bahasa dalam satu kalimat saat berbicara dengan anak, yang bisa berakibat kurang baik terhadap pertumbuhan bahasa dan kepribadian sang anak.

Interaksi kami dengan lingkungan masyarakat Indonesia di luar negeri menunjukkan bahwa semakin besar jumlah orangtua yang menganggap bahwa kecakapan anak berbahasa asing lebih penting daripada Bahasa Indonesia. Hal ini semakin menguatkan bahwa terdapat kesalahpahaman mengenai Bahasa Indonesia dan kurangnya informasi mengenai membesarkan anak secara multibahasa. Padahal riset para pakar menunjukkan bahwa kefasihan berbahasa ibu adalah sangat penting untuk masa depan anak.

B. Pengamatan di Dalam Negeri
Pada saat yang bersamaan, pengamatan kami terhadap perbahasaan generasi penerus di Indonesia menghasilkan kesimpulan yang tidak jauh berbeda. Semakin banyak orangtua yang membesarkan anak dalam bahasa asing dan menganggap perkembangan Bahasa Indonesia anak cukup didapat melalui lingkungan. Pada kelas menengah atas di Jakarta, anak Indonesia yang tidak bisa berbahasa Indonesia dengan lancar mulai dianggap sebagai sesuatu yang lumrah. Walaupun sebenarnya si anak lahir dan besar di Indonesia dan berorangtua warga negara Indonesia.

Sebagai orang Indonesia, kami merasa peduli untuk turut serta memikirkan masalah ini dengan memberikan pengertian, solusi, kiat dan pengalaman bermultibahasa dengan anak dalam sebuah buku yang sangat luar biasa ini.

Riset yang kami lakukan adalah berdasarkan literatur, media dan observasi kualitatif di lapangan.

SINOPSIS
Sembilan perempuan Indonesia yang sedang atau pernah tinggal di luar negeri, ataupun yang menikah dengan pasangan bangsa lain, membagi kisah sukses mereka dalam membesarkan anak multibahasa.

Bab pertama sampai bab kesembilan merupakan antologi. Formasi bahasa keluarga dari masing-masing penulis yang saling berbeda membuat kisah mereka menarik dan menggigit. Tempat bermukim para penulis yang tersebar di Jerman, Jepang, Belgia, Indonesia, Thailand, dan Amerika Serikat juga memberikan keunikan tersendiri karena setiap negara memiliki kebudayaan dan sistem pendidikan masing-masing, yang mempengaruhi cara para penulis menerapkan cara bermultibahasa dalam keluarga.

Bab 1 : Ayah asal Prancis, ibu asal Indonesia, dua anak. Saat ini bermukim di Jerman, sebelumnya di Amerika Serikat dan Belanda. Formasi bahasa keluarga adalah Bahasa Indonesia, Prancis, Inggris dan Jerman

Bab 2 : Ayah dan ibu sama-sama asal Padang, dua anak, bermukim di Jepang. Formasi bahasa keluarga: Bahasa Indonesia, Jepang, Inggris, Arab Al-Qur’an dan Padang

Bab 3 : Ayah dan ibu sama-sama asal Tapanuli, 3 anak. Kini bermukim di Belgia, sebelumnya di Singapura dan Indonesia. Formasi bahasa keluarga: Indonesia, Prancis, Inggris

Bab 4 : Ayah Indonesia, ibu campuran Jawa-Sunda, 2 anak. Saat ini menetap di Indonesia, sebelumnya sempat lama bermukim di Jerman. Formasi bahasa keluarga: Indonesia, Jerman, Inggris

Bab 5 : Ayah dan ibu asal Jawa, 2 anak. Sedang bermukim di Belgia, sebelumnya di Indonesia. Formasi bahasa keluarga: Indonesia, Belanda, Inggris, Arab Al-Qur’an.

Bab 6 : Ayah dan ibu asal Aceh, 1 anak. Sebelumnya tinggal di Indonesia dan Cina, kini bermukim di Thailand. Formasi bahasa keluarga: Indonesia, Inggris, Thai, Arab.

Bab 7 : Ayah asal Amerika keturunan Spanyol, ibu asal Indonesia, 1 anak. Menetap di Amerika Serikat. Formasi bahasa keluarga: Indonesia, Spanyol, Inggris

Bab 8 : Ayah asal Jepang, ibu asal Indonesia, 2 anak. Menetap di Jepang. Formasi bahasa keluarga: Indonesia, Jepang, Inggris, Arab Al-Qur’an

Bab 9 : Ayah asal Bangladesh, ibu asal Indonesia, 2 anak. Sebelumnya di Jepang, kini bermukim di Amerika Serikat. Formasi bahasa keluarga: Inggris, Indonesia, Benggali dan Jepang.

Kisah mereka didukung oleh pendapat ahli yang dibeberkan pada:
Bab 10: mengenai definisi bahasa ibu dan pentingnya penguasaan bahasa ibu yang baik . Dibeberkan juga alasan di balik pilihan orangtua Indonesia di luar negeri membesarkan anak dalam multibahasa, bahasa ibu maupun bahasa asing.

Pentingnya konsistensi dalam menerapkan strategi bermultibahasa dibahas pada:
Bab 11: Lima langkah dasar untuk membesarkan anak multibahasa.
Bab 12: Enam tips praktis dan mudah untuk membimbing orangtua saat membesarkan anak dalam bahasa ibu dan bahasa asing.

SASARAN PEMBACA
Sasaran Langsung:
1. Keluarga yang kedua orangtua berasal dari Indonesia
2. Keluarga yang salah satu orangtua adalah warga asing
yang bermukim baik di dalam maupun luar negeri.

Para orangtua di luar negeri akan mendapatkan manfaat langsung dari membaca pengalaman, teori dan tips praktis.

Di lain pihak, mereka yang di dalam negeri akan menjadi terinspirasi oleh pengalaman saudara sebangsa yang berhasil mempertahankan Bahasa Indonesia anak di luar negeri. Diharapkan teori dan tips praktis akan memacu para orangtua di dalam negeri untuk mengadaptasinya ke dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Buku ini juga sangat cocok bagi pemerhati topik membesarkan anak, pendidik, pencinta bahasa, atau siapapun yang ingin membaca buku untuk menambah wawasan.

TUJUAN KAMI
a. Memberikan pengertian akan pentingnya Bahasa Indonesia bagi perkembangan kepribadian anak Indonesia;
b. Menjelaskan kepada orangtua bahwa membesarkan anak dalam Bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa lainnya pada saat bersamaan (multibahasa) adalah hal yang sangat mungkin;
c. Memberi masukan teori multibahasa dan cara melaksanakannya;
d. Memacu para orangtua di dalam maupun di luar negeri untuk terus membesarkan anak dalam Bahasa Indonesia
e. Menginspirasi para orangtua untuk bisa menemukan kiat dan metode yang tepat untuk anak anaknya dalam menumbuhkembangkan bahasa bahasa anak dengan tetap mempertahankan Bahasa Indnesia

Bagaimana cara mereka terus mempertahankan Bahasa Indonesia (bahasa nasional) dan bahasa daerah diantara derasnya masukan bahasa setempat? Silahkan simak buku ini.

wassalam dan terimakasih
Semoga Allah mengizinkan kita berjumpa di Jakarta tanggal 9 Agustus. Ditunggu kedatangan temamn teman semuanya